Sepuluh Negara Tersingkir dari Babak Grup Piala Dunia U-17 2025
Babak penyisihan grup Piala Dunia U‑17 2025 telah rampung, dan sebanyak 10 negara dipastikan gagal lolos ke babak knockout. Salah satu yang mencuri perhatian adalah kegagalan Timnas Indonesia U‑17 meski sempat mencetak momen bersejarah. media.sindonews.com+2bola.com+2
Indonesia finis di urutan ke-10 dalam klasemen peringkat tiga terbaik setelah penyisihan grup, padahal target lolos ke babak 32 besar sangat diharapkan. bola.com+1
Bagaimana Sistem dan Situasi Indonesia
Karena format turnamen kini melibatkan 48 tim dan fase grup terdiri dari 12 grup, maka selain juara dan runner-up tiap grup, delapan tim terbaik dari posisi ketiga grup juga berhak lolos ke babak 32 besar. tirto.id+1
Indonesia memperoleh 3 poin dari tiga laga penyisihan dan memiliki selisih gol -5, sehingga kondisi tersebut membuat mereka tertinggal dari tim-tim lain di kategori posisi ketiga. bola.com
Syarat lolos via jalur ketiga terbaik minimal harus berada di posisi 1-8 dari 12 tim posisi ketiga. Indonesia berada di posisi 10 dan otomatis gugur. Bola.net
Alasan Kegagalan yang Jelas
Beberapa faktor utama yang membuat Indonesia dan negara-negara lain tersingkir:
-
Hasil di luar grup lain tidak menguntungkan. Meskipun Indonesia menang atas Honduras, hasil laga grup lain justru memuluskan tim lain yang bersaing untuk posisi ketiga terbaik. bola.com
-
Selisih gol menjadi faktor pembeda penting. Tim yang lolos memiliki selisih gol yang lebih baik dan/atau poin lebih tinggi. Indonesia kalah dalam kedua aspek tersebut. Bola.net
-
Format turnamen yang baru dan persaingan dari 48 tim membuat margin kesalahan semakin kecil—tim mana pun harus kuat dan konsisten sejak awal.
Negara-Negara yang Berhasil Melaju
Delapan tim yang lolos lewat jalur posisi ketiga terbaik adalah: Korea Utara U‑17, Mesir U‑17, Paraguay U‑17, Uganda U‑17, Maroko U‑17, Republik Ceko U‑17, Tunisia U‑17 dan Meksiko U‑17. bola.com+1
Sementara itu, negara-negara lain termasuk Indonesia kini fokus ke evaluasi dan persiapan untuk edisi berikutnya.
Pelajaran dan Dampaknya untuk Sepak Bola Muda Indonesia
Meskipun gagal melaju, kiprah Timnas Indonesia U-17 tetap menyimpan hal-hal positif:
-
Kemenangan atas Honduras menjadi catatan penting dan bukti bahwa anak muda Indonesia mampu bersaing di level dunia.
-
Gugurnya tim membuka ruang evaluasi lebih lanjut: bagaimana pembinaan usia muda, pengalaman internasional, persiapan fisik dan mental serta strategi skenario turnamen harus diperkuat.
-
Format turnamen yang makin besar dan kompetitif menuntut bahwa setiap laga grup harus dijalani dengan kesiapan maksimal—tidak boleh hanya berharap laga-lain berakhir menguntungkan.
Kesimpulan
Gugurnya sepuluh negara, termasuk Indonesia, di fase grup Piala Dunia U-17 2025 adalah realitas keras kompetisi sepak bola usia muda global. Bagi Indonesia, ini bukan akhir melainkan titik tolak: dari sini harus dibangun sistem yang lebih solid agar generasi mendatang bisa melangkah lebih jauh. Dengan pembinaan yang tepat dan pengalaman yang makin banyak, masa depan Garuda Muda bisa jadi lebih gemilang.