Mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae‑yong, kembali menjadi sorotan publik setelah kekalahan kwartet Garuda di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 (FIFA)–Zona Asia. Meski sudah tidak lagi menukangi timnas, nama Shin tetap ramai diteriakkan oleh suporter dan media — menandakan kompleksnya hubungan antara prestasi, harapan publik, dan perubahan kepelatihan.
Kronologi Peristiwa
-
Pada pertandingan melawan Arab Saudi national football team, Timnas Indonesia takluk 2‑3 dalam laga keempat putaran Kualifikasi Piala Dunia 2026. suara.com+1
-
Seusai peluit akhir, ribuan suporter Indonesia yang hadir di stadion secara serempak meneriakkan nama Shin Tae‑yong. Laporan media menyebut ini sebagai bentuk kerinduan sekaligus kekecewaan terhadap tim yang dianggap “menurun” di era pelatih baru. Jawa Pos
-
Shin sendiri mengakui rasa haru mendengar teriakan tersebut pada konferensi pers berikutnya. “Sebenarnya setelah setiap pertandingan, fans selalu meneriakkan nama saya… Rasanya dada saya sangat terharu,” ujarnya. https://bola.okezone.com/
Apa yang Dikatakan Shin Tae‑yong
-
Shin menyoroti bahwa meski bukan – lagi – pelatih timnas Indonesia, ia tetap mengikuti perkembangan cedera, klub, dan persiapan pemain Garuda dari jauh. Kompas TV+1
-
Mengenai kekalahan besar, ia menekankan bahwa kekalahan bukan hanya soal taktik, tetapi juga soal sikap, persiapan, dan mental menghadapi pertandingan besar. Sebagai contoh, ia menyebut antara lain:
-
Waktu latihan yang terbatas untuk skuad Garuda menghadapi tim kuat. Kompas TV+1
-
Peluang yang ada namun tak dikonversi menjadi gol. ANTARA News+1
-
Implikasi & Respons Publik
1. Suporter yang Menyuarakan Nama Shin
Teriakan nama “Shin Tae‑yong” saat kekalahan mencerminkan:
-
Kerinduan akan kepelatihan yang dianggap lebih stabil atau berhasil di masa lalu.
-
Kritik tersirat terhadap manajemen dan tim pelatih saat ini — bahwa ada kenyataan yang “hilang” sejak perubahan pelatih.
2. Citra Timnas dan Legitimasi Pelatih
-
Nama Shin tetap menjadi tolok ukur bagi publik. Saat hasil buruk muncul, publik cenderung mengaitkannya dengan keputusan pergantian pelatih.
-
Media Korea Selatan pun menyoroti bahwa performa Garuda mulai menurun pasca kepergian Shin. suara.com
3. Tantangan Ke Depan
-
Skuad Timnas Indonesia harus membuktikan bahwa perubahan pelatih bukan sekadar rotasi, tetapi membawa kemajuan yang nyata.
-
Manajemen dan federasi harus lebih transparan dalam menjelaskan visi dan arah tim agar kepercayaan publik tidak terus menurun.
Kesimpulan
Meskipun Shin Tae‑yong sudah tidak lagi memimpin Timnas Indonesia, figur dan reputasinya tetap hidup dalam ingatan publik — terutama ketika tim mengalami hasil buruk. Kasus ini menunjukkan bahwa dalam sepak bola — selain teknik dan taktik — kepercayaan, identitas, dan kontinuitas memainkan peran besar bagi tim nasional. Para pengambil keputusan di balik layar kini menghadapi tugas berat: menjawab ekspektasi publik yang jelas sangat tinggi.